THE BEGINNING | 4 April 1998
Sekelompok Mahasiswa Periklanan FISIP UI membentuk sebuah band dengan nama ARIGATOO dengan formasi
Danar (voc), Bayu (gitar), Ari (guitar), Dimas (Drum), Shanty (trompet), Ocha (trompet), Renhat (Bass).
Layaknya band kampus lainnya mereka membentuk band untuk mengisi waktu luang.
THE SINGLE | Late 1998
Bosan membawakan lagu Save Ferris, Bob Marley dan Reel Big Fish, Arigatoo memberanikan diri untuk merekam dan merilis single INDEHOY DI TELUK BAYUR yang langsung menjadi hits di kalangan underground.
Dengan lagu Indehoy, Arigatoo segera melejit menjadi bintang tamu di berbagai acara musik.
NEW FORMATION | Mid 1999
Seiring dengan meningkatnya kesadaran bermusik dan pentingnya Brass Section dalam setiap aksi panggung maka direkrutlah David (trompet) dan Vino (Alto Saxophone).
Inilah formasi lengkap pertama Arigatoo; Danar (vocal), Bayu (gitar), Ari (gitar), Renhat (bass), Dimas (Drum), Ocha (trompet), Vino(sax), David (trompet).
THE INDUSTRY | DECEMBER 1999
Tahun 1999 menjadi tahun yang berarti bagi Arigatoo karena di tahun ini mereka masuk dapur rekaman untuk menyumbangkan sebuah lagu dalam album kompilasi Skamania, kompilasi ska rilisan Sony Music, tahun 1999. Dengan single PETUALANGAN VW COMBI.
Lagu yang menjadi andalan mereka di album ini ternyata tidak berhasil membawa mereka dikenal oleh luas. Hanya kalangan underground yang memberikan apresiasi tinggi terhadap karya mereka.
DOOMS DAY | OCTOBER 2000
Gairah bermusik Arigatoo segera melambat seiring dengan tidak kondusifnya kondisi industri musik tanah air dan hengkangnya beberapa personil Arigatoo; Renhat (bass) hengkang untuk melanjutkan kuliah komunikasi di Hawaii dan Ari (gitar) pergi untuk masuk dalam dunia kerja.
THE TRANSITION | 2000-2002
Selama 2 tahun Arigatoo mengalami masa kegelapan dengan bertambahnya personil yang hengkang yaitu Dimas (drum) dan Ocha (Trompet).
Selama 2 tahun walau tercatat hanya beberapa panggung musik yang disambangi oleh Arigatoo namun mereka mencoba untuk tetap eksis di dunia musik.
HOME COMING | Mid 2002
Renhat (bass) kembali mengisi posisi bass karena telah menyelesaikan kuliahnya dan Dimas (drum) pun kembali mengisi formasi Arigatoo menjadi formasi Komplit pertama setelah masa transisi.
Formasi terakhir Arigatoo adalah: Renhat (bass), Danar (vocal), Dimas (Drum), Bayu (gitar), David (trompet), Vino (Alto Sax).
FIRE STARTER | Early 2003
Album kompilasi Asian Ska Foundation yang dirilis oleh label dari Jepang- Authority Records membakar kembali semangat Arigatoo untuk kembali serius di musik dan melupakan sejenak segala pekerjaan kantoran mereka.
Kompilasi ini pula yang membuat Arigatoo kembali meneruskan beberapa lagu yang sempat mereka rekam di tahun 2000.
THE BEGINNING IS THE END
IS THE BEGINNING | MID 2003
Kami Bukan Perawan Lagi merupakan awal bagi Arigatoo masuk ke industri rekaman Nasional. Dengan album ini pula Arigatoo menyatakan keseriusannya dalam bermusik.
Album ini juga merupakan akhir dari perjalanan musik Arigatoo yang akan bertransformasi menjadi sesuatu yang lebih besar.
Dan album ini jugalah yang menjadi awal masuknya SAID dalam formasi Arigatoo dan hengkangnya Vino (alto sax).
FINALLY ITS SOULJAH | Early 2005
Akhirnya setelah merasakan image yang tidak jelas terhadap aliran musik yang mereka bawakan ARIGATOO mengganti namanya menjadi SOULJAH yang lebih cocok untuk JAMAICAN MUSIC yang mereka usung.
Penggantian nama ini diiringi dengan releasenya album BREAKING THE ROOTS dibawah label mereka sendiri OFFBEAT MUSIC.
Formasi album ini adalah: Danar (vokal), Said (toasting), Bayu (gitar), Dimas (drum), renhat (bass), David (trompet/Keyboard).
SECOND ALBUM | Early 2007
BERSAMAMU yang merupakan album kedua SOULJAH membawa banyak perubahan internal.
Dalam penggarapannya album ini kembali berganti personil dengan hengkangnya Dimas(drum) yang digantikan oleh Hanli serta masuknya kembali Vino(sax).
Formasi album ini adalah: Danar (vocal), Said (toasting), Bayu (guitar), Renhat( bass), David (keyboard), Vino (tenor Sax),Serta Additional player Hanli (drum), Edot (trombone).
Album yang diiringi dengan Novel dengan judul, cover serta cerita yang sama urutannya dengan album mereka.
TRILOGY MESTAKUNG | Mid 2009
MERAH-KUNING-HIJAU adalah trilogi album SOULJAH yang dikemas dalam BREAKING THE ROOT/Merah, BERASAMAMU/Kuning, dan MESTAKUNG/Hijau.
Warna yang melambangkan perjuangan SOULJAH dalam bermusik, berkarya dan menyebarkan apa yang mereka kerjakan kepada masyarakat luas.
Dalam penggarapannya album ini SOULJAH kembali berganti personil. Kini Bayu (gitar) digantikan oleh Gema dan masuknya additional player Nanda (drum).
11 tahun yang panjang namun belum berakhir. Apakah Semesta alam akan mendukung SOULJAH? biar sejarah yang membuktikan.
THE COMPLETE HISTORY OF WHAT SOULJAH KEEPS FIGHTING FOR
THE BEGINNING | Mid 2003
Album KAMI BUKAN PERAWAN LAGI menjadi tonggak berkecimpungnya Arigatoo di industri musik seperti ditulis Kapanlagi.com ”Uniknya, mereka juga punya label sendiri yang namanya pun kocak,Senyum Tante Record. Main-main? Tidak, mereka memainkan musiknya dengan serius.
Senyum tante record mengawali keseriusan anak-anak FISIP UI ini untuk bermusik dan hidup dari musik.
GETTING SERIOUS | Late 2004
Merasa kurang serius di album sebelumnya, Arigatoo pun bertransformasi menjadi SOULJAH dan mengganti Senyum Tante Record menjadi Offbeat Music. Semua ini dilakukan untuk menunjukkan kepada masyarkat bahwa SOULJAH adalah band yang terkonsep.
Untuk menyatakan keseriusan mereka maka dipilihlah NAGASWARA sebagai distributor album pertama SOULJAH - BREAKING THE ROOTS.
SOULJAH menggaet Sundari Sukotjo dan Happy Salma serta hendrik Rastafara untuk menunjukkan konsep bermusik yang mereka maksud. MUSIK SOULJAH!
THE LABEL | EARLY 2005
Dengan Danar dan Bayu dibagian promosi, Dimas dibagian desain, Said keuangan, David Merchandise, serta Renhat sebagai kepala operasional maka lengkaplah OFFBEAT MUSIC sebagai label indie yang tidak tanggung-tanggung dalam berpromosi.
Berbekal ilmu waktu kuliah maka mereka mulai berpromosi baik ATL maupun BTL. Tour Jawa-Bali dari kocek sendiri pun mereka jalani.
THE BREAK UP | Late 2005
Berhasilkah SOULJAH?TIDAK!
Yang mereka hasilkan hanyalah hutang sebanyak 50 Juta Rupiah dan job yang tidak kunjung datang.
Dengan pengetahuan yang minim serta tidak adanya pengalaman di industri rekaman maka SOULJAH-BREAKING THE ROOTS gagal di pasaran.
Kegagalan membuat keretakan dalam band semakin terasa. Kembali SOULJAH harus bergotong royong dalam membayar sewa studio latihan.
MAINTAINING | EARLY 2006
Gagalnya album perdana SOULJAH juga menandai hancurnya OFFBEAT MUSIC. Yang tersisa hanya Renhat.
Dengan bantuan Robin, Offbeat Music mencetak artis baru yang mereka beri nama DUA.
Dengan modal yang seadanya dan harapan lagu Pop lebih menjual maka album perdana DUA -TENTANG KITA dirilis dibawah distribusi VIRGO.
Hasilnya? Gagal!!!
THEY ARE BACK | Early 2007
Yap! SOULJAH is back. Setelah berhasil mengumpulkan dana untuk membayar hutang dan menyisakan sedikit uang panggung untuk rekaman maka album BERSAMAMU dirilis.
Setelah di album pertama SOULJAH berhasil menggabungkan Keroncong dengan SKA, Reggae dengan Dance, Metal dengan DANCEHALL kini album BERSAMAMU mengusung tema AUDIO NOVEL.
Novel dan CD memiliki alur cerita, jumlah bab serta cover yang sama. Mirip apa yang dilakukan oleh artis Berinisial “D” tapi sayangnya kami lebih dulu.
TOO SERIOUS | Early 2008
Berawal dari Senyum Tante Records yang terdengar asal-asalan, membentuk Offbeat Music yang lebih serius hingga merubah Offbeat Music menjadi PT.OFFBEAT INDONESIA di Tahun 2008 membuat Souljah dan teman-teman menjadi semakin serius menjalani dunia musik. Terlalu serius? Mungkin iya, mungkin Gila! itu jawaban yang bisa diberikan untuk saat ini.
Mungkin orang akan berfikir Offbeat mendapatkan uang dari warisan, menang kuis 1milyar atau Investor untuk membangun Perseroan. Tidak!!! Semua hasil kerja keras bermusik.
DREAM COME TRUE? | Mid 2008
Tidak seperti kisah sukses band-band papan atas,ataupun kisah spektakuler dari pebisnis-pebisnis muda yang handal, Offbeat Music dan Souljah kian terpuruk karena kesulitan finansial.
Album yang disiapkan terpaksa ditunda penggarapannya. Kembali Souljah harus mengumpulkan dana untuk menyelesaikan album ke-3 mereka yang merupakan Trilogi Merah-Kuning-Hijau.
GETTING WORSE | Late 2008
Kehilangan seorang sahabat dan pemain gitar yang telah bersama-sama berjuang selama 10 tahun, keadaan finansial yang semakin memburuk, serta kondisi musik Indonesia yang semakin memojokkan musik-musik alternatif membuat SOULJAH semakin terpuruk.
Dalam keterpurukan SOULJAH memilih MESTAKUNG (Semesta Mendukung) untuk menjadi judul album terbaru mereka. Yang menggambarkan keadaan yang mereka alami ketika itu.
MESTAKUNG | Early 2009
Ditengah keterpurukannya Souljah mendapatkan kekuatan dari Semesta Alam untuk tidak berhenti bekerja dan berkarya
SOULJAH kembali masuk studio dan mengaransemen lagu-lagu baru yang segar. Semua inspirasi, daya kreasi dan kemampuan terbaik dari orang-orang terbaik dituangkan dalam 12 lagu baru untuk dimasukkan dalam album MESTAKUNG.
AMAZING | Mid 2009
Amazing! Album MESTAKUNG rampung sudah. Segala kekurangan dan rintangan yang mereka hadapi justru menjadi sumber kekuatan yang menakjubkan.
Tidak hanya album yang rampung namun SOULJAH berhasil menyelesaikan logo baru, image baru, dan tentu saja strategi baru dalam menghadapi kerasnya persaingan dalam industri musik.
Offbeat music yang selama ini menangani Manajemen mereka pun ikut dirubah. Amazing Entertainment dipilih menjadi nama baru yang lebih sesuai dengan konsep baru SOULJAH
TO BE OR NOT TO BE | 2009 .........
Klise, namun tentunya album ini adalah penentuan apakah SOULJAH akan menjadi SUPER GRUP baru atau hanya akan menjadi sampah kegagalan dalam sejarah musik Indonesia!
SOULJAH hanya bisa bekerja dan berkarya namun kesuksesan dan kegagalannya hanya ditentukan oleh teman-teman semua.
sukses truss souljahh
BalasHapus