Aku tak mau Damai aku ingin Persamaan Hak dan Keadilan
LINK
Rabu, 30 November 2011
Rabu, 23 November 2011
Peron Satoe
Terbentuk karena perbedaan,dan berangkat dari jalan yang membalut tubuh dan membuktikan dengan kemampuan..berawal dari idealisme semu yg sangat arogan…dan keegoan hingga terpecah dan dengan prilaku yang menyimpang…tapi kami kembali dengan pencerahan dan belajar dari kamus lama…yang kini terbungkus dalam satu dibawah bendera komunitas Cakung unitie komitment diprakasai Djegier, Ucox dan topoy terbentuklah sebuah Group Band
Pada tanggal 15 Mei 2003 di sebuag warung kopi “Achmadi “ diplataran peron satu, stasiun Cakung , Pulo Gebang Jakarta Timur, Dengan mengusung Musik Reggae dan ber influnce Bob Marley , Peter Tosh, Sublime dan Awal pertama Peron satu melebarkan sayapnyadi sebuah Gigs Skinhead Party @Cibubur hingga terus berlanjut di Event-event Pensi, Produk-produk Rokok, Namun pada pertengahan tahun Kekuatan Peron Satu pecah, sempat mengalami kepakuman namun dengan keberadaan nya UCOX di bangkitkan kembali PERON SATOE dengan Line Up
- Nongky VOCAL
- Uchox GUITAR
- Ba’Pao Add GUITAR
- Patrick BASS
- Yoyo DRUM
- Capung KEYBOARD.
Dengan semangat seperti kereta melaju PERON SATOE terus berkibar Hingga Sempat mengeluarkan Single Hits,dengan tidak kejelasaan Dari pihak Management label akhir Pihak PERON SATOE memutuskan kontrak, tapi PERON SATOE tetap berjalan di event -event dan di cafe - Cafe. Di Tahun 2011 PERON SATOE kembali mengeluarkan Hits single yang bertajuk SCOOTER MANIA.
Sampai jumpa di stage selanjutnya... yaman...
Pada tanggal 15 Mei 2003 di sebuag warung kopi “Achmadi “ diplataran peron satu, stasiun Cakung , Pulo Gebang Jakarta Timur, Dengan mengusung Musik Reggae dan ber influnce Bob Marley , Peter Tosh, Sublime dan Awal pertama Peron satu melebarkan sayapnyadi sebuah Gigs Skinhead Party @Cibubur hingga terus berlanjut di Event-event Pensi, Produk-produk Rokok, Namun pada pertengahan tahun Kekuatan Peron Satu pecah, sempat mengalami kepakuman namun dengan keberadaan nya UCOX di bangkitkan kembali PERON SATOE dengan Line Up
- Nongky VOCAL
- Uchox GUITAR
- Ba’Pao Add GUITAR
- Patrick BASS
- Yoyo DRUM
- Capung KEYBOARD.
Dengan semangat seperti kereta melaju PERON SATOE terus berkibar Hingga Sempat mengeluarkan Single Hits,dengan tidak kejelasaan Dari pihak Management label akhir Pihak PERON SATOE memutuskan kontrak, tapi PERON SATOE tetap berjalan di event -event dan di cafe - Cafe. Di Tahun 2011 PERON SATOE kembali mengeluarkan Hits single yang bertajuk SCOOTER MANIA.
Sampai jumpa di stage selanjutnya... yaman...
STANDAR PRAKTEK KEPERAWATAN PROFESIONAL DI – INDONESIA
STANDAR PRAKTEK KEPERAWATAN PROFESIONAL DI – INDONESIA
Oleh : Yohana R. Kawonal, SMIP., CVRN.
PENDAHULUAN
Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) sebagai organisasi profesi suara perawat nasional, mempunyai tanggung jawab utama yaitu melindungi masyarakat / publik, profesi keperawatan dan praktisi perawat.
Praktek keperawatan ditentukan dalam standar organisasi profesi dan system pengaturan serta pengendaliannya melalui perundang – undangan keperawatan (Nursing Act), dimanapun perawat itu bekerja (PPNI, 2000).
Keperawatan hubungannya sangat banyak keterlibatan dengan segmen manusia dan kemanusiaan, oleh karena berbagai masalah kesehatan actual dan potensial. Keperawatan memandang manusia secara utuh dan unik sehingga praktek keperawatan membutuhkan penerapan ilmu Pengetahuan dan keterampilan yang kompleks sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan objektif pasien/klien. Keunikan hubungan ners dan klien harus dipelihara interaksi dinamikanya dan kontuinitasnya.
Penerimaan dan pengakuan keperawatan sebagai pelayanan professional diberikan dengan perawat professional sejak tahun 1983, maka upaya perwujudannya bukanlah hal mudah di Indonesia. Disisi lain keperawatan di Indonesia menghadapi tuntutan dan kebutuhan eksternal dan internal yang kesemuanya membutuhkan upaya yang sungguh – sungguh dan nyata keterlibatan berbagai pihak yang terkait dan berkepentingan.
Dalam kaitannya dengan tanggungjawab utama dan komitmen tersebut di atas maka PPNI harus memberikan respon, sensitive serta peduli untuk mengembangkan standar praktek keperawatan. Diharapkan dengan pemberlakuan standar praktek keperawatan di Indonesia akan menjadi titik inovasi baru yang dapat digunakan sebagai : pertama falsafah dasar pengembangan aspek – aspek keperawatan di Indonesia, kedua salah satu tolak ukur efektifitas dan efisiensi pelayanan keperawatan dan ketiga perwujudan diri keperawatan professional.
PENGERTIAN DAN SUMBER – SUMBER STANDAR KEPERAWATAN
Standar keperawatan uraian pernyataan tingkat kinerja yang diinginkan, sehingga kualitas struktur, proses dan hasil dapat dinilai. Standar asuhan keperawtan berarti pernyataan kualitas yang didinginkan dan dapat didnilai pemberian asuhan keperawatan terhadap pasien/klien. Hubungan anatara kualitas dan standar menjadi dua hal yang saling terkait erat, karena malelui standar dapat dikuantifikasi sebagai bukti pelayanan meningkat dan memburuk.
Terjadi kesepakatan antara praktisi terhadap tingkat kinerja dan menawarkan ukuran penilaian agar praktek keperawatan terbaru dapat dibandingkan. Penilaian essensial asuhan keperawatan melalui penataan standar sebagai dasar kesepakatan untuk mencapai asuhan keperawatan optimal. Standar keperawatan dalam prakteknya harus dapat diterima, dimana setiap klien berhak mendapatkan asuhan berkualitas, tanpa membedakan usia dan diagnosa. Dengan demikian standar dapat diharapkan memberikan fondasi dasar dalam mengukur kualitas asuhan keperawatan.
Setiap hari perawat bekerja sesuai standar – standar yang ada seperti merancang kebutuhan dan jumlah tenaga berdasarkan volume kerja, standar pemerataan dan distribusi pasien dalam unit khusus, standar pendidikan bagi perawat professional sebagai persyaratan agar dapat masuk dan praktek dalam tatanan pelayanan keperawatan professional.
Bertolak dari uaraian sepintas diatas tentang pengertian standar maka secara singkat standar dapat diartikan sebagai : Pedoman, ukuran, criteria, peraturan, keperingkatan, undang-undang, indicator, pengukuran atau penafsiran, etik dan prinsip, prototype atau model, norma dan kegiatan, ada kekhasan, pernyataan kompetensi serta persyaratan akreditasi.
Persyaratan Operasional : - Pedoman (persyaratan kebijakan umum), dan mengukur perbedaan (criteria) dan tingkat keunggulan yang diinginkan (tujuan akhir).
SUMBER STANDAR KEPERAWATAN
Pada dasarnya ada tiga sumber informasi utama, untuk mengembangkan standar yaitu : penelitian, keputusan kelompok ahli/spesialis, observasi cara praktek keperawatan actual. Dalam organisasi pelayanan keperawatan standar bersumber baik dari sumber eksternal maupun internal.
KEGUNAAN STANDAR KEPERAWATAN
Tujuan utama standar memberikan kejelasan dan pedoman untuk mengidentifikasi ukuran dan penilaian hasil akhir, dengan demikian standar dapat meningkatkan dan memfasilitasi perbaikan dan pencapaian kualitas asuhan keperawatan. Criteria kualitas asuhan keperawatan mencakup : aman, akurasi, kontuinitas, efektif biaya, manusiawi dan memberikan harapan yang sama tentang apa yang baik baigi perawat dan pasien. Standar menjamin perawat mengambil keputusan yang layak dan wajar dan melaksanakan intervensi – intervensi yang aman dan akontebel.
Pengembangan dan penetapan standar keperawatan melalui tahapan yaitu : harus diumumkan, diedarkan atau disosialisasikan dan terakhir penerapan dalam bebagai tatanan pelayanan. Pengembangan ini bertujuan pertama, meningkatkan kualitas asuhan keperawatan, kedua mengurangi biaya asuhan, ketiga dasar untuk menentukan ada tidaknya “negligence” perawat.
Pelayanan keperawatan adalah essensial bagi kehidupan dan kesejahteraan klien oleh karena itu profesi keperawatan harus akontebel terhadap kualitas asuhan yang diberikan. Pengembangan ilmu dan teknologi memungkinkan perawat untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan dalam rangka menerapkan asuhan bagi klien dengan kebutuhan yang kompleks. Untuk menjamin efektifitas asuhan keperawatan pada klien, harus tersedia criteria dalam area praktek yang mengarahkan keperawatan mengambil keputusan dan melakukan intervensi keperawatan secara aman.
Pada saat ini biaya asuhan kesehatan telah meningkat tajam walaupun hari rawat singkat. Melalui penataan standar keperawatan, maka tindakan keperawatan sesuai kebutuhan dan harapan pasien tanpa mengurangi kesejahteraan pasien namun biaya lebih terjangkau. Untuk mengeliminasi pemborosan anggaran dan fasilitas dan kesalahan praktek perawat standar asuhan keperawatan hendaknya dapat digunakan dalam semua situasi pelayanan kesehatan. Standar asuhan keperawatan menjadi essensial terutama jika diterapkan dalam unit-unit pelayanan yang secara relatif terdapat sedikit jumlah perawat yang berpengalaman tapi harus memberikan pelayanan untuk berbagai jenis penyakit dan memnuhi kebutuhan kesehatan yang kompleks.
Berdasarkan uraian diatas tadi maka beberapa keuntungan dapat diperoleh dari adanya standar keperawatan sebagai dasar rasional dalam merencanakan keperawatan, mencapai efisiensi organisasi, mengevaluasi membina dan upaya perbaikan, alat komunikasi dan koordinasi asuhan keperawatan diseluruh system pelayanan kesehatan, menentukan kebutuhan perawat dan pola utilitasnya.
Aspek-aspek penting mengapa standar keperawatan harus ditentukan : pertama memebrikan arah kedua mencapai persetujuan sesuai harapan / ekspekstasi ketiga memantau dan menilai hasil memnuhi standar, tidak memenuhi standar atau melampaui standar, dan keempat merupakan petunjuk bagi organisasi/manajemen, profesi dan pasien dalam organisasi tatanan pelayanan untuk memperoleh hasil optimal.
PENGEMBANGAN STANDAR KEPERAWATAN
Dalam menata standar dibutuhkan pertimbangan-perimbangan kerangka kerja yang akan digunakan dan berbagai komponen agara standar terpenuhi, selanjutnya dipertimbangkan siapa yang menata standar dan bagaimana proses tersebut dikoordinasikan.
Kerangka kerja yang lazim dalam penataan standar 1) Donabedian Model – Struktur, proses, hasil, 2) Proses model “crossby” 3) Model kualitas enam dimensi “Maxwell dan 4) Model “Criteria Listing”(Crossby, 1989 dan Maxwell, 1984).
Standar keperawatan secara luas menggunakan dan mengadopsi kerangka kerja Model Donabedian yang dipadukan dengan berbagai konsep keprawatan.
Standar harus tersedia diberbagai tatanan dengan bermacam-macam pengertian dan persyaratan, namun essensial bagi setiap operasional pelayanan kesehatan. Keperawatan profesi yang paling responsive dalam menata standar karena banyak hal-hal yang berperan penting dalam asuhan pasien yang tidak disentuh (intangibles). Oleh karena itu dalam pengembangan standar keperawatan membutuhkan pengertian yang sangat mendasar tentang hakekat keperawatan sebagai persyaratan awal, harus diidentifikasi dengan jelas pengertian multifokal tujuan keperawatan. Selanjutnya perlu diidentifikasi hasil asuhan pasien / klien – hasil yang diharapkan menjadi standar asuhan, kemudian performance kinerja perawat professional berorientasi pada proses keperawatan – menjadi stanar praktek dan berpotensial tidak merugikan – struktur pengelolaan menjadi standar biaya / anggaran. Persyaratan awal diatas tadi untuk menentukan hasil yang spesifik dan kaitannya dengan proses keperawatan dan hasil yang diharapkan.
KESIMPULAN DAN PENUTUP
Pengembangan standar praktek keperawatan di Indonesia merupakan tanggung jawab PPNI karena tekanan dan tuntutan kebutuhan terhadap kualitas asuhan keperawatan makin tinggi. Pengertian standar sangat luas namun harus dapat diterima dan dicapai. Dalam pengembangan standar dibutuhkan sumber-sumber pengembangan standar keperawatan.
Tujuan dan manfaat standar keperawatan pada dasarnya mengukur kuaitas asuhan kinerja perawat dan efektifitas menejemen organisasi. Dalam pengembangan standar menggunakan pendekatan dan kerangka kerja yang lazim sehingga dapat ditata siapa yang bertanggung jawab mengembangkan standar bagaimana proses pengembangan tersebut.
Berbagai jenis keperawatan dapat dikembangkan dengan focus, orientasi dan pendekatan yang saling mendukung.
Standar asuhan berfokus pada hasil pasien, standar praktik berorientasi pada kinerja perawat professional untuk memberdayakan proses keperawatan. Standar finansial juga harus dikembangkan dalam pengelolaan keperawatan sehingga dapat bermanfaat bagi pasien, profesi perawat dan organisasi pelayanan.
Semoga bermanfaat
Oleh : Yohana R. Kawonal, SMIP., CVRN.
PENDAHULUAN
Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) sebagai organisasi profesi suara perawat nasional, mempunyai tanggung jawab utama yaitu melindungi masyarakat / publik, profesi keperawatan dan praktisi perawat.
Praktek keperawatan ditentukan dalam standar organisasi profesi dan system pengaturan serta pengendaliannya melalui perundang – undangan keperawatan (Nursing Act), dimanapun perawat itu bekerja (PPNI, 2000).
Keperawatan hubungannya sangat banyak keterlibatan dengan segmen manusia dan kemanusiaan, oleh karena berbagai masalah kesehatan actual dan potensial. Keperawatan memandang manusia secara utuh dan unik sehingga praktek keperawatan membutuhkan penerapan ilmu Pengetahuan dan keterampilan yang kompleks sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan objektif pasien/klien. Keunikan hubungan ners dan klien harus dipelihara interaksi dinamikanya dan kontuinitasnya.
Penerimaan dan pengakuan keperawatan sebagai pelayanan professional diberikan dengan perawat professional sejak tahun 1983, maka upaya perwujudannya bukanlah hal mudah di Indonesia. Disisi lain keperawatan di Indonesia menghadapi tuntutan dan kebutuhan eksternal dan internal yang kesemuanya membutuhkan upaya yang sungguh – sungguh dan nyata keterlibatan berbagai pihak yang terkait dan berkepentingan.
Dalam kaitannya dengan tanggungjawab utama dan komitmen tersebut di atas maka PPNI harus memberikan respon, sensitive serta peduli untuk mengembangkan standar praktek keperawatan. Diharapkan dengan pemberlakuan standar praktek keperawatan di Indonesia akan menjadi titik inovasi baru yang dapat digunakan sebagai : pertama falsafah dasar pengembangan aspek – aspek keperawatan di Indonesia, kedua salah satu tolak ukur efektifitas dan efisiensi pelayanan keperawatan dan ketiga perwujudan diri keperawatan professional.
PENGERTIAN DAN SUMBER – SUMBER STANDAR KEPERAWATAN
Standar keperawatan uraian pernyataan tingkat kinerja yang diinginkan, sehingga kualitas struktur, proses dan hasil dapat dinilai. Standar asuhan keperawtan berarti pernyataan kualitas yang didinginkan dan dapat didnilai pemberian asuhan keperawatan terhadap pasien/klien. Hubungan anatara kualitas dan standar menjadi dua hal yang saling terkait erat, karena malelui standar dapat dikuantifikasi sebagai bukti pelayanan meningkat dan memburuk.
Terjadi kesepakatan antara praktisi terhadap tingkat kinerja dan menawarkan ukuran penilaian agar praktek keperawatan terbaru dapat dibandingkan. Penilaian essensial asuhan keperawatan melalui penataan standar sebagai dasar kesepakatan untuk mencapai asuhan keperawatan optimal. Standar keperawatan dalam prakteknya harus dapat diterima, dimana setiap klien berhak mendapatkan asuhan berkualitas, tanpa membedakan usia dan diagnosa. Dengan demikian standar dapat diharapkan memberikan fondasi dasar dalam mengukur kualitas asuhan keperawatan.
Setiap hari perawat bekerja sesuai standar – standar yang ada seperti merancang kebutuhan dan jumlah tenaga berdasarkan volume kerja, standar pemerataan dan distribusi pasien dalam unit khusus, standar pendidikan bagi perawat professional sebagai persyaratan agar dapat masuk dan praktek dalam tatanan pelayanan keperawatan professional.
Bertolak dari uaraian sepintas diatas tentang pengertian standar maka secara singkat standar dapat diartikan sebagai : Pedoman, ukuran, criteria, peraturan, keperingkatan, undang-undang, indicator, pengukuran atau penafsiran, etik dan prinsip, prototype atau model, norma dan kegiatan, ada kekhasan, pernyataan kompetensi serta persyaratan akreditasi.
Persyaratan Operasional : - Pedoman (persyaratan kebijakan umum), dan mengukur perbedaan (criteria) dan tingkat keunggulan yang diinginkan (tujuan akhir).
SUMBER STANDAR KEPERAWATAN
Pada dasarnya ada tiga sumber informasi utama, untuk mengembangkan standar yaitu : penelitian, keputusan kelompok ahli/spesialis, observasi cara praktek keperawatan actual. Dalam organisasi pelayanan keperawatan standar bersumber baik dari sumber eksternal maupun internal.
KEGUNAAN STANDAR KEPERAWATAN
Tujuan utama standar memberikan kejelasan dan pedoman untuk mengidentifikasi ukuran dan penilaian hasil akhir, dengan demikian standar dapat meningkatkan dan memfasilitasi perbaikan dan pencapaian kualitas asuhan keperawatan. Criteria kualitas asuhan keperawatan mencakup : aman, akurasi, kontuinitas, efektif biaya, manusiawi dan memberikan harapan yang sama tentang apa yang baik baigi perawat dan pasien. Standar menjamin perawat mengambil keputusan yang layak dan wajar dan melaksanakan intervensi – intervensi yang aman dan akontebel.
Pengembangan dan penetapan standar keperawatan melalui tahapan yaitu : harus diumumkan, diedarkan atau disosialisasikan dan terakhir penerapan dalam bebagai tatanan pelayanan. Pengembangan ini bertujuan pertama, meningkatkan kualitas asuhan keperawatan, kedua mengurangi biaya asuhan, ketiga dasar untuk menentukan ada tidaknya “negligence” perawat.
Pelayanan keperawatan adalah essensial bagi kehidupan dan kesejahteraan klien oleh karena itu profesi keperawatan harus akontebel terhadap kualitas asuhan yang diberikan. Pengembangan ilmu dan teknologi memungkinkan perawat untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan dalam rangka menerapkan asuhan bagi klien dengan kebutuhan yang kompleks. Untuk menjamin efektifitas asuhan keperawatan pada klien, harus tersedia criteria dalam area praktek yang mengarahkan keperawatan mengambil keputusan dan melakukan intervensi keperawatan secara aman.
Pada saat ini biaya asuhan kesehatan telah meningkat tajam walaupun hari rawat singkat. Melalui penataan standar keperawatan, maka tindakan keperawatan sesuai kebutuhan dan harapan pasien tanpa mengurangi kesejahteraan pasien namun biaya lebih terjangkau. Untuk mengeliminasi pemborosan anggaran dan fasilitas dan kesalahan praktek perawat standar asuhan keperawatan hendaknya dapat digunakan dalam semua situasi pelayanan kesehatan. Standar asuhan keperawatan menjadi essensial terutama jika diterapkan dalam unit-unit pelayanan yang secara relatif terdapat sedikit jumlah perawat yang berpengalaman tapi harus memberikan pelayanan untuk berbagai jenis penyakit dan memnuhi kebutuhan kesehatan yang kompleks.
Berdasarkan uraian diatas tadi maka beberapa keuntungan dapat diperoleh dari adanya standar keperawatan sebagai dasar rasional dalam merencanakan keperawatan, mencapai efisiensi organisasi, mengevaluasi membina dan upaya perbaikan, alat komunikasi dan koordinasi asuhan keperawatan diseluruh system pelayanan kesehatan, menentukan kebutuhan perawat dan pola utilitasnya.
Aspek-aspek penting mengapa standar keperawatan harus ditentukan : pertama memebrikan arah kedua mencapai persetujuan sesuai harapan / ekspekstasi ketiga memantau dan menilai hasil memnuhi standar, tidak memenuhi standar atau melampaui standar, dan keempat merupakan petunjuk bagi organisasi/manajemen, profesi dan pasien dalam organisasi tatanan pelayanan untuk memperoleh hasil optimal.
PENGEMBANGAN STANDAR KEPERAWATAN
Dalam menata standar dibutuhkan pertimbangan-perimbangan kerangka kerja yang akan digunakan dan berbagai komponen agara standar terpenuhi, selanjutnya dipertimbangkan siapa yang menata standar dan bagaimana proses tersebut dikoordinasikan.
Kerangka kerja yang lazim dalam penataan standar 1) Donabedian Model – Struktur, proses, hasil, 2) Proses model “crossby” 3) Model kualitas enam dimensi “Maxwell dan 4) Model “Criteria Listing”(Crossby, 1989 dan Maxwell, 1984).
Standar keperawatan secara luas menggunakan dan mengadopsi kerangka kerja Model Donabedian yang dipadukan dengan berbagai konsep keprawatan.
Standar harus tersedia diberbagai tatanan dengan bermacam-macam pengertian dan persyaratan, namun essensial bagi setiap operasional pelayanan kesehatan. Keperawatan profesi yang paling responsive dalam menata standar karena banyak hal-hal yang berperan penting dalam asuhan pasien yang tidak disentuh (intangibles). Oleh karena itu dalam pengembangan standar keperawatan membutuhkan pengertian yang sangat mendasar tentang hakekat keperawatan sebagai persyaratan awal, harus diidentifikasi dengan jelas pengertian multifokal tujuan keperawatan. Selanjutnya perlu diidentifikasi hasil asuhan pasien / klien – hasil yang diharapkan menjadi standar asuhan, kemudian performance kinerja perawat professional berorientasi pada proses keperawatan – menjadi stanar praktek dan berpotensial tidak merugikan – struktur pengelolaan menjadi standar biaya / anggaran. Persyaratan awal diatas tadi untuk menentukan hasil yang spesifik dan kaitannya dengan proses keperawatan dan hasil yang diharapkan.
KESIMPULAN DAN PENUTUP
Pengembangan standar praktek keperawatan di Indonesia merupakan tanggung jawab PPNI karena tekanan dan tuntutan kebutuhan terhadap kualitas asuhan keperawatan makin tinggi. Pengertian standar sangat luas namun harus dapat diterima dan dicapai. Dalam pengembangan standar dibutuhkan sumber-sumber pengembangan standar keperawatan.
Tujuan dan manfaat standar keperawatan pada dasarnya mengukur kuaitas asuhan kinerja perawat dan efektifitas menejemen organisasi. Dalam pengembangan standar menggunakan pendekatan dan kerangka kerja yang lazim sehingga dapat ditata siapa yang bertanggung jawab mengembangkan standar bagaimana proses pengembangan tersebut.
Berbagai jenis keperawatan dapat dikembangkan dengan focus, orientasi dan pendekatan yang saling mendukung.
Standar asuhan berfokus pada hasil pasien, standar praktik berorientasi pada kinerja perawat professional untuk memberdayakan proses keperawatan. Standar finansial juga harus dikembangkan dalam pengelolaan keperawatan sehingga dapat bermanfaat bagi pasien, profesi perawat dan organisasi pelayanan.
Semoga bermanfaat
TIPS SUKSES MENGHADAPI SIDANG KTI
1. Pelajari Materi Sidang. Pelajari mata kuliah yang berhubungan dengan KTI Anda. Pertanyaan dari penguji pasti tidak jauh-jauh dari KTI Anda. Selama tenang, Anda pasti bisa menjawab semua pertanyaan dari mereka. Siapkan bahan pembuka sebagus mungkin yang mencakup kesimpulan isi KTI Anda. Jangan lupa latihan di depan cermin sebelum maju.
2. Pertahankan Argumentasi. Cobalah untuk mempertahankan argumentasi, karena dosen bisa melihat apakah Anda benar-benar melakukan penelitian atau tidak. Tapi jangan sampai bersikap defensif. Karena hal tersebut bisa membuat suasana sidang menjadi ‘panas’ karena perdebatan. Ada kalanya Anda menerima pendapat mereka sebagai masukan KTI Anda.
3. Sportif. Sikap sportif tidak hanya ada pada kamus olahraga, pada sidang KTI pun Anda harus dapat bersikap sportif. Kalau Anda tidak bisa menjawab, jujur saja Anda sampaikan bahwa Anda memeng tidak tahu. Yang penting tetap tenang, karena sekalinya Anda tegang dan grogi, Anda bisa blank di depan para dosen penguji.
4
. Cairkan Suasana. Tanya senior Anda tentang karakteristik dosen penguji yang terlibat dalam KTI Anda. Untuk mencairkan suasana, Anda bisa membawa camilan atau kue-kue kecil untuk para dosen penguji ketika sidang berlangsung. Secara personal, beberapa dosen penguji menyukai hal tersebut dan akan menilai ‘keluwesan’ Anda. Tapi jangan sampai hal ini seakan-akan masuk dalam ‘gratifikasi’.
2. Pertahankan Argumentasi. Cobalah untuk mempertahankan argumentasi, karena dosen bisa melihat apakah Anda benar-benar melakukan penelitian atau tidak. Tapi jangan sampai bersikap defensif. Karena hal tersebut bisa membuat suasana sidang menjadi ‘panas’ karena perdebatan. Ada kalanya Anda menerima pendapat mereka sebagai masukan KTI Anda.
3. Sportif. Sikap sportif tidak hanya ada pada kamus olahraga, pada sidang KTI pun Anda harus dapat bersikap sportif. Kalau Anda tidak bisa menjawab, jujur saja Anda sampaikan bahwa Anda memeng tidak tahu. Yang penting tetap tenang, karena sekalinya Anda tegang dan grogi, Anda bisa blank di depan para dosen penguji.
4
. Cairkan Suasana. Tanya senior Anda tentang karakteristik dosen penguji yang terlibat dalam KTI Anda. Untuk mencairkan suasana, Anda bisa membawa camilan atau kue-kue kecil untuk para dosen penguji ketika sidang berlangsung. Secara personal, beberapa dosen penguji menyukai hal tersebut dan akan menilai ‘keluwesan’ Anda. Tapi jangan sampai hal ini seakan-akan masuk dalam ‘gratifikasi’.
Kamis, 10 November 2011
Trik facebook agar ON terus ampek mampus
Selamat sore yang cerdas para pecinta blogger.
Pada kesempatan yang dingin kali ini saya akan berbagi sedikit trik tentang facebook agar online terus ampek mampus seumur hidup di ponsel tanpa biaya sepeser pun meski pulsa Rp 0,-
pertama kalinya siapkan nyali dan jiwa khusus (apa'an sih kayak mau perang di jalur gaza aja yak).
:kopi
:rokok
:korek api (kalo gak ada pakek kompor gass juga boleh)
: ponsel java atau symbian
:kartu xl pulsa kosong juga gak jadi masalah asal gak masa tenggang aja.
:aplikasi opera mini handler versi 4.2 handler.jar/sis/jad
oya sumett dulu asapnya sama jangan lupa sruputt kopi bwt'anya sendiri itu..
Kali ini belum bisa memposting settingan pada opera mini'nya tapi yang pasti dan jelas kalo settinganya berhasil silahkan masuk yahoo-messanger-pengaturan-sign facebook-lanjutkan.
Agar kamu bisa ada warnyanya ijo terus di tampilan dekstop silahkan masuk'kan akun facebook kamu.
Simpel kan?
Mari berbagi..
Pada kesempatan yang dingin kali ini saya akan berbagi sedikit trik tentang facebook agar online terus ampek mampus seumur hidup di ponsel tanpa biaya sepeser pun meski pulsa Rp 0,-
pertama kalinya siapkan nyali dan jiwa khusus (apa'an sih kayak mau perang di jalur gaza aja yak).
:kopi
:rokok
:korek api (kalo gak ada pakek kompor gass juga boleh)
: ponsel java atau symbian
:kartu xl pulsa kosong juga gak jadi masalah asal gak masa tenggang aja.
:aplikasi opera mini handler versi 4.2 handler.jar/sis/jad
oya sumett dulu asapnya sama jangan lupa sruputt kopi bwt'anya sendiri itu..
Kali ini belum bisa memposting settingan pada opera mini'nya tapi yang pasti dan jelas kalo settinganya berhasil silahkan masuk yahoo-messanger-pengaturan-sign facebook-lanjutkan.
Agar kamu bisa ada warnyanya ijo terus di tampilan dekstop silahkan masuk'kan akun facebook kamu.
Simpel kan?
Mari berbagi..
Jumat, 04 November 2011
Cerita malamku
Selamat malam diary Blogger aku,malem ini sungguh sepi rasanya karena dia (Novia Wijayanti) gak sms aku masalahnya cuman..
Ponsel aku N73 dulu itu kan aku pinjemin ke dia,nah selang beberapa minggu aku minta tak ijoli ponsel kecil imut warna putih..
Aku jual tuch hp bwt ganti ban..ganti oli..sama servis sepeda mega pro aku,payu Rp 350.000,00
Rp 210.000,00 bwt sepeda Rp 100.000,00 bwt bayar pinjeman aku sama mass donii Rp 7000,00 bwt makan Rp 9.000,00 bwt beli rokok sama korek apinya yang Rp.6000,00 bwt beli sate sama lontongnya sore tadi yang Rp 5000,00 bwt bayar Futsal tadi hemmbb..
Nah karena hp aku kartunya yang Im3 matii dia marah banget di kira aku kemana gtw,lha ini tak sms juga gak di baless.
Parahnya pass seru serunya tadi tak tinggal main futsal.
Sebenernya dia tuch masaku belum dewasa sih.
Polos,tw gak ciuman paling mengesankan terjadi kemarin pass sama aku,JUJUR sama mantan dia dia dulu lurus banget.Alhamdulilah banget ya aku bisa miliki dia,mikir aku kog masih ada sih mahasiswa kayak gtw..
Jarang jarang banget loh.
Bwt kamu yang baca curhatan aku ini semoga kamu menyadari hal ini.karena aku sayang kamu tulus dari hati.
Ponsel aku N73 dulu itu kan aku pinjemin ke dia,nah selang beberapa minggu aku minta tak ijoli ponsel kecil imut warna putih..
Aku jual tuch hp bwt ganti ban..ganti oli..sama servis sepeda mega pro aku,payu Rp 350.000,00
Rp 210.000,00 bwt sepeda Rp 100.000,00 bwt bayar pinjeman aku sama mass donii Rp 7000,00 bwt makan Rp 9.000,00 bwt beli rokok sama korek apinya yang Rp.6000,00 bwt beli sate sama lontongnya sore tadi yang Rp 5000,00 bwt bayar Futsal tadi hemmbb..
Nah karena hp aku kartunya yang Im3 matii dia marah banget di kira aku kemana gtw,lha ini tak sms juga gak di baless.
Parahnya pass seru serunya tadi tak tinggal main futsal.
Sebenernya dia tuch masaku belum dewasa sih.
Polos,tw gak ciuman paling mengesankan terjadi kemarin pass sama aku,JUJUR sama mantan dia dia dulu lurus banget.Alhamdulilah banget ya aku bisa miliki dia,mikir aku kog masih ada sih mahasiswa kayak gtw..
Jarang jarang banget loh.
Bwt kamu yang baca curhatan aku ini semoga kamu menyadari hal ini.karena aku sayang kamu tulus dari hati.
Langganan:
Postingan (Atom)