Gory atau Slasher adalah film-film yang bersimbah darah dalam arti penuh dengan adegan penyembelihan, penyayatan, mutilasi nan berdarah-darah. Bagi saya sendiri horor yang terjadi bukan karena adanya hantu atau pengejaran-pengejaran yang dilakukan algojo terhadap korbannya….melainkan darah yang muncrat itu sendiri…..ya….darah yang muncrat dari tubuh-tubuh segar korbannya atau dari organ-organ tubuh manusia akibat kesadisan diluar batas….benar-benar menjijikkan….bahkan memuakkan….Dan saya sendiri dalam hal ini tidak merekomendasikan film-film jenis ini ditonton di gedung bioskop-bioskop….karena adegannya pasti akan bikin muntah ditempat duduk hingga Anda pasti akan dimarahi petugas (atau malah pingsan ditempat bagi Anda yang alergi dengan warna merah darah)
Film-Film jenis ini sebenarnya pernah populer di sekitar 80-an lewat karya-karya kanibalisme penduduk primitif (salah satunya diceritakan di Kalimantan) via para sutradara ’sakit’ Italia : Umberto Lezzi dan Rogerio Diodato yang film-filmnya banyak diedarkan dan begitu populer di Indonesia via DVD bajakannya al. Melalui judul-judul serial Cannibal Holocaust, atau serial Jungle Holocaust ataulah Canibal Ferox. Ataulah yang sedikit diselingi adegan pornografinya lewat sutradara Joe D’Amato lewat serial Emanuellenya. Dan tentu saja nonton film jenis ini gak nikmat jika harus ditonton lewat gedung bioskop….karena akan begitu menjijikkan disamping kena sensor tentunya…..bahkan via VCD or DVD resmi yang diedarkan di Indonesia karena pasti filmnya akan berubah jadi short movie yang tak berkesan…..
Film-Film jenis ini kemudian kembali populer lewat aksi Hannibal Lecter yang dimainkan Anthony Hopkins dengan begitu sempurna hingga berbuah oscar bagi para pemeran utama maupun filmnya sendiri via ”Silence of The Lambs” …..but yang bikin genre gory ini kembali menjadi trend adalah saat Hopkins bermain dalam sekuelnya yang lebih sadis yakni Hannibal…..Salah satu adegan sadisnya yang kemudian banyak diikuti oleh film slasher generasi baru adalah saat Hopkins dengan santainya mengiris sedikit bagian otak Ray Liota dan menggorengnya dengan santai sementara tokoh yang dimainkan Liota masih hidup…..dan hanya bisa bingung campur terpana melihat kelakuan si Hopkins….!! Dan itulah mungkin cikal bakal munculnya genre gory or Slasher semisal Texas Chainsaw Messacre, Hostel, Vacancy (terus terang tidak semua sempat saya tonton karena terus terang butuh mental lebih buat menontonnya…..) dan tentu saja SAW….!! yang sampai sekarang telah mencapai jilid ke lima….
Kisah SAW sendiri dimulai saat dua orang manusia tak saling kenal terjebak dalam sebuah ruangan dengan kondisi terantai dan ditengah-tengahnya ada sesosok mayat bersimbah darah….Adegan tersadisnya adalah adanya pemotongan kaki si korban demi membebaskan dirinya dari belenggu rantai….Dan yang paling mengejutkan adalah kenyataan bahwa aktor dibalik itu adalah si mayat, yang ternyata hanya pura-pura, bangkit diakhir film sekaligus mengunci ruangan tertutup itu…..SAW II dimulai dari pengenalan tokoh jigsaw yang ternyata adalah seorang penderita kanker akut, bernama John Kramer, yang bingung bagaimana menghabiskan sisa-sisa hidupnya…..Jilid kedua ini bertambah sadis, walau jalan ceritanya masih asyik, terutama saat adegan pembakaran hidup-hidup, atau adegan saling slasher diantara para korban, dan adegan penghancuran kaki serupa pada jilid pertama…..Jilid ketiga, jalan cerita semakin tak menentu dan hanya semata-mata menjual kesadisan dan banjir darah…sementara jilid keempat langsung saya hentikan karena adegan pembukanya belum-belum sudah dipenuhi darah akibat pembukaan otak dan tubuh mayat tokoh John Kramer yang begitu transparan…..HOAKK….!!
Seperti film-film gory yang lain, film SAW ini tidak saya rekomendasikan untuk ditonton di bioskop karena adegannya yang begitu sadis dan merah…..disamping jalan ceritanya yang saling terkait antar jilid hingga mirip film serial….alias akan memaksa Anda nonton dan nonton terus sekuelnya…..Saya sendiri nonton film ini secara marathon mulai jilid I sampai dengan jilid IV via DVD bajakan 8 in one…..Dan sumpah adegan-adegan yang didalamnya begitu menjijikkan, terutama pada jilid III saat ada mesin pembunuh berupa rantai yang dikaitkan pada 29 bagian tubuh korban…..atau mesin pemutar tubuh berbentuk salib yang berturut-turut akan memutar bagian tubuh korban sampai patah….mulai dari tangan kanan, tangan kiri, kaki kanan…..walau DVD saya gak terlalu jelas banget (maklum DVD bajakan….)….agak gelap atau buram hingga agak kurang menjijikkan hingga aku mampu menontonnya secara marathon……
Kenapa film-film ini saya katakan sebagai Film sakit bagi orang-orang yang sakit….?! Karena film ini jelas-jelas diarsiteki oleh orang-orang jenius (utamanya kolaborasi James Wan dan Darren Lyn Bousman)…..tetapi karena jeniusnya sangat berhubungan dengan bagaimana merancang berbagai jenis fantasi kesadisan maka dapat dikatakan kedua duet itu lebih tepat disebut ”sakit” daripada jenius….dan para penonton setianya tentu saja adalah orang-orang yang sakit…..termasuk saya….?! Mungkin juga….karena saat menonton film SAW ini secara maraton, saya benar-benar sedang sakit…..sempat muntah-muntah, pusing dan mag yang sedikit kumat….apalagi kondisi kepala yang nggliyeng akibat begadang nonton Piala Eropa 2008….tambah memperparah kondisi psikis kejiwaan saya, hingga nonton film slasher berkelas oscar macam ”no country for oldmen” pun hampir tak meninggalkan kesan apa-apa…..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar